Mengukur Universalitas Bermusik Anji Di Youtube Pada Lagu DIA
Mengukur Universalitas Bermusik Anji Di Youtube Pada Lagu DIA - Oleh Mandor Kasman
Ijinkan saya mengukur sukses karir Anji dari video youtube. Sebuah situs tabung video yang bisa menampilkan audio dan gambar bergerak yang dapat dinikmati oleh siapa saja sepanjang 24 jam sehari, 7 hari dalam sepekan. Sebuah tabung yang dibuat menjadi milik publik, karena selain dapat menikmati galery video yang ada, masyarakat luas pun dapat mengunggah videonya, baik untuk mode setelan publik atau terbatas.
Youtube yang didirikan oleh tiga mantan karyawan PayPal ( Jawed Karim, Steve Chen dan Chad Hurley) pada 14 Februari 2005 di kota San Mateo California, kehadirannya kian sempurna setelah youtube diakuisisi google dan menjadikannya salah satu anak perusahaan pada november 2006. Markas youtube dipindah ke tempat yang lebih keren di San Bruno. Google membeli youtube kala itu senilai 1,65 Milyar US Dolar!
Selanjutnya, google memoles youtube menjadi benar-benar sebuah fenomena baru, dalam kontek artikel ini, bagi para musisi dalam memasarkan karya mereka. Youtube menjadi pertanda era mileneal baru pasca tergerusnya teknologi rekaman piringan hitam, kaset dan compact disc. Semua teknologi canggih pada jamannya itu, sekarang menjadi "jadul" dan dijamin bukan lagi cara mengemas karya menjadi uang.
Kini, masyarakat tidak mau merogoh uang secara husus untuk memiliki sebuah album lagu dan video. Era internet adalah era publik, sharingkan saja, maka publik akan rela mengeluarkan uang tidak terasa dalam berbagai pilihan cara mengeluarkan pembayaran. Unggah video karya terbaik anda, biarkan publik memberikan penilaian (jempol ke atas dan jempol ke bawah) dan sejumlah komentar yang bisa menjadi data umpan balik. Lalu youtube merekam jumlah penayangan sebuah video, google akan membayar karya anda dari jumlah tayangan video. Lantas darimana youtube membayar karya video para musisi? Ya, iklan. Karena semua video dengan mode monetize diperhitungkan sebagai "pelaku affiliate" perusahaan google. Jadi google berbagi penghasilan dengan musisi pengunggah video karena berhasil mengundang pengunjung ke situsnya.
Produsen quota internet adalah salah satu mitra yang segaris berkelindan dalam kaitan pola semacam ini: 1) publik pengguna youtube; 2) Perusahaan Google ; 3) Musisi dan produsernya, dan 4) Raksasa produsen quota internet denga RBT jualannya.
Anji dengan lagu "Dia" pada posisi artis penyanyi yang berhasil menjadi perekat utama kepentingan para raksasa bisnis ini dengan mempertemukannya kepada publik melalui lagu dan video klipnya. Wajar jika kemudian Anji meraup sukses popularitas dan materi yang bersumber dari share laba pemasang nada sambung atau RBT pada provider perusahaan telekomunikasi dan bagi hasil dari Google.
Membaca Data Youtube Lagu-lagu Anji
Patut diduga channel youtube milik Emotion Entertainment adalah channel milik manajemen baru Anji. Terlihat dari postingan lagu baru album solo karir Anji dan beberapa lagu semasa Anji masih bersama Drive.
Album pertama Anji setelah berpisah dengan grup Drive yang diunggah di youtube adalah album berjudul Luar Biasa, release salah satu lagu yang populer di youtube pada 28 Februari 2011 berjudul Ternyata Cinta. Hingga artikel ini diunggah atau sekitar 6 tahun lebih, sudah ada 22.747.506 yang menyaksikan video tersebut. Mendapatkan 547 komentar, mendapatkan jempol ke atas (like) 8 ribuan dan jempol ke bawah (dislike) 950-an.
Pada unggahan di youtube lagu lainnya Berhenti Dikamu, mendapatkan jumlah tayangan video lebih baik, sudah ditonton 32 juta dan mendapatkan like 21 ribu dan komentar 1500-an. Dislike mendapatkan 1 ribuan. Video diunggah 24 oktober 2011.
Jumlah tayangan video terbanyak pada lagu Kekasih Terhebat dengan 52 jutaan tayang, like 50 ribuan dan dislike 3 ribuan. Komentar mendapatkan 2,2 ribuan posting.
Sebagai salah satu pembanding, saat Anji bersama Drive band sempat punya hit Bersama Bintang. Saya pilih sebagai pembanding karena lagu ini yang saya suka dari Drive juga saya asumsikan paling tenar karena sempat menjadi lagu original sound track pada sinetron Candy di RCTI, 2006. Disini lamannya OST Bersama Bintang di Sinetron Candy (awas jangan tertukar dengan film Candy produksi cineas muda asal Australia). Jumlah tayang video setelah diunggah pada 18 oktober 2012 oleh chanel yang sama, Emotion Entertainment, hanya memiliki data tayang video 19 jutaan tayang, 13 ribuan like dan 860 dislike. Posting komentar total tercatat 1.907 komentar. Link laman Bersama Bintang (Drive Band).
Hasil statistik yang berbeda pada laman youtube untuk lagu Anji dengan judul DIA sebagai single yang release 2016, tepatnya pada 25 April 2016. Ada yang berbeda dari channel yang menayangkannya, lagu Dia diunggah oleh My Music Records. Perbedaan dari unggahan lagu Anji lainnya, bahwa jumlah viewer laman lagu Dia ini sudah menembus 100 juta tayangan. Dengan bangga pemilik channel bahkan menuliskan kemudian pada kolom deskripsinya: Video musik pertama di Indonesia yang mencapai 100 juta viewers.
Memang keren!
Lagu Dia Anji Sebagai Proses Kedewasaan Berkesenian
Pertanyaannya, mengapa lagu Anji berjudul Dia lebih mendulang sukses? Jawabannya saya rangkum dalam satu kata "dewasa". Ya, Anji bersama tim kreatifnya sudah lebih dewasa memahami cara bermusik dan beryoutube ria. Berikut makna dewasa dalam beberapa penempatannya:
1. Dewasa pada Vokal. Pada lagu Dia saya sudah tidak terlalu mendengar vokal Anji yang terasa dibuat-buat. Tempo slow masih dibiarkan dipertahankan, namun vokal "kleat-kleot" berkesan cengeng sudah jauh berkurang. Bandingkan misalnya pada lagu sebelumnya, terlebih semasa Anji bernyanyi beresama Drive.
2. Dewasa dalam Aransemen. Unsur aransemen dengan lebih menonjolkan suara akustik pada lagu Dia terasa sederhana namun penuh percaya diri. Sebuah lagu dengan iringan suara petikan gitar dan sedikit piano lalu dominan vokal, terasa pas dengan ketegasan penyebutan setiap kata dengan jelas. Tema lyrik yang dibangun benar-benar berhasil menyatu dengan aransemen dan gaya vokal. Saya menduga sebelumnya aransemen dibuat mengikuti vokal Anji yang seperti saya sebut "kleat-kleot" bahkan lebay, namun pada lagu Dia, aransemenlah yang wajib diikuti vokal Anji. Sebuah keyakinan arranger bahwa suara Anji (sebenarnya) enak, cukup dengan penghayatan wajar saja!
3. Dewasa bersinematik. ini yang paling penting merubah Anji pada lagu Dia, yaitu dewasa memahami tidak sekedar memahami jargon "musik adalah bahasa yang universal" namun lebih pada proses bermusik yang kian dewasa dengan membuat perubahan subejeknya. Pada youtube musik hanyalah salah satu bagian penting, visualisasi adalah faktor penting lainnya. Maka saat menapak tabung youtube, subjek musik pada jargon "musik sebagai bahasa yang universal" harus berganti menjadi "berkesenian" adalah bahasa yang (lebih) universal. Perubahan yang sangat kentara pada lagu Anji Dia di laman youtube lebih terlihat keberhasilannya mengangkat unsur sinematik yang kuat. Hemat saya baru kali ini Anji menemukan sang kraetor yang memiliki visi sinematik.
Visi sinematik yang baik bukan sekedar penguasaan teknis bagiamana membuat kualitas gambar yang baik, angel yang tepat, editing yang halus apalagi sekedar menerjemahkan lagu menjadi gambar hidup (lihat video slapstik has sinetron yang membosankan pada laman youtube lagu Kekasih Terhebat atau pada Top Hit Drive Bersama Bintang yang menampilkan gaya megang alat musik dan mikrofon padahal aksi seperti itu siapa saja bisa menirukan).
Visi sinematik akan jauh dari sekedar itu.Tidak sekedar latah dan slapstik. Sebuah visi yang bahkan mampu membuat lagu Dia menjadi lebih kaya nuansa. Membuat sinergi kekuatan unsur yang berbeda, yaitu audio dan dan visual menjadi sebuah paduan kekuatan dengan saling menutupi kekurangan unsur masing-masing (video kuat dalam visualisasi, audio kuat dalam sentuhan pendengaran).
Bahkan pada kekuatan visi sinematik lagu Anji yang satu ini, adanya kemampuan memilih sisipan ornamen "mulailah dengan senyum' dan tampilnya gadis cantik yang ternyata tuna bicara dan berhasil akrab berkomunikasi sebagai sahabat, lalu ada Anji yang nampak penyayang dan akrab bersama anak-anak. Semua gambar itu menjadi hidup dan bernuansa dalam merambah kehidupan nyata Anji, karena berhasil merubah persepsi kehidupan Anji yang tahun sebelumnya sempat dihebohkan media sebagai pria tidak jelas dalam menentukan pasangan hidupnya.
Lalu ini yang terpenting, visi sinematik berhasil memberikan makna cinta pada lyrik lagu menjadi benar-benar universal, karena tidak hanya berkutat pada makna cinta pacaran, namun lebih luas pada cinta persahabatan dan kehidupan (keluarga) yang harmony.
Pada ahirnya, visi sinematik inilah perekat dan penyublim unsur kedewasaan lainnya pada Anji yang menjadikan lagu Dia memanarkan daya pikat universalalitas kesenian. Singkatnya, Anji bersama tim kreatif pada lagu Dia sudah dewasa pada cara berkesenian di tabung industri musik youtube yang variabel pentingnya menampilkan suara dan gambar hidup (baca: gambar yang benar-benar memberi daya hidup), dan dapat dicerna dinikmati tidak hanya oleh kalangan ABG, namun juga oleh semua usia dalam keluarga.
Sukses Anji!
Ini cupilkan penampilan dua keponakan, mereka membawakan lagu Anji Dia:
Mandor Kasman, pernah sekolah di Akademi Seni Drama dan Film ASDRAFI Yogyakarta. Salah seorang pendiri Teater Tangga Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Artikel ini terinspirasi video sederhana dua keponakan menyanyikan lagu Anji "Dia".
Saya ingin berusaha memastikan Bunda mereka, bahwa ini lagu yang aman untuk anak-anak setelah menyaksikan tampilan lagu Dia di laman youtube.
Video pernah diunggah di https://www.mandorkasman.blogspot.co.id
Tag Mengukur Universalitas Bermusik Anji Di Youtube Pada Lagu DIA
Ijinkan saya mengukur sukses karir Anji dari video youtube. Sebuah situs tabung video yang bisa menampilkan audio dan gambar bergerak yang dapat dinikmati oleh siapa saja sepanjang 24 jam sehari, 7 hari dalam sepekan. Sebuah tabung yang dibuat menjadi milik publik, karena selain dapat menikmati galery video yang ada, masyarakat luas pun dapat mengunggah videonya, baik untuk mode setelan publik atau terbatas.
Youtube yang didirikan oleh tiga mantan karyawan PayPal ( Jawed Karim, Steve Chen dan Chad Hurley) pada 14 Februari 2005 di kota San Mateo California, kehadirannya kian sempurna setelah youtube diakuisisi google dan menjadikannya salah satu anak perusahaan pada november 2006. Markas youtube dipindah ke tempat yang lebih keren di San Bruno. Google membeli youtube kala itu senilai 1,65 Milyar US Dolar!
Selanjutnya, google memoles youtube menjadi benar-benar sebuah fenomena baru, dalam kontek artikel ini, bagi para musisi dalam memasarkan karya mereka. Youtube menjadi pertanda era mileneal baru pasca tergerusnya teknologi rekaman piringan hitam, kaset dan compact disc. Semua teknologi canggih pada jamannya itu, sekarang menjadi "jadul" dan dijamin bukan lagi cara mengemas karya menjadi uang.
Kini, masyarakat tidak mau merogoh uang secara husus untuk memiliki sebuah album lagu dan video. Era internet adalah era publik, sharingkan saja, maka publik akan rela mengeluarkan uang tidak terasa dalam berbagai pilihan cara mengeluarkan pembayaran. Unggah video karya terbaik anda, biarkan publik memberikan penilaian (jempol ke atas dan jempol ke bawah) dan sejumlah komentar yang bisa menjadi data umpan balik. Lalu youtube merekam jumlah penayangan sebuah video, google akan membayar karya anda dari jumlah tayangan video. Lantas darimana youtube membayar karya video para musisi? Ya, iklan. Karena semua video dengan mode monetize diperhitungkan sebagai "pelaku affiliate" perusahaan google. Jadi google berbagi penghasilan dengan musisi pengunggah video karena berhasil mengundang pengunjung ke situsnya.
Produsen quota internet adalah salah satu mitra yang segaris berkelindan dalam kaitan pola semacam ini: 1) publik pengguna youtube; 2) Perusahaan Google ; 3) Musisi dan produsernya, dan 4) Raksasa produsen quota internet denga RBT jualannya.
Anji dengan lagu "Dia" pada posisi artis penyanyi yang berhasil menjadi perekat utama kepentingan para raksasa bisnis ini dengan mempertemukannya kepada publik melalui lagu dan video klipnya. Wajar jika kemudian Anji meraup sukses popularitas dan materi yang bersumber dari share laba pemasang nada sambung atau RBT pada provider perusahaan telekomunikasi dan bagi hasil dari Google.
Membaca Data Youtube Lagu-lagu Anji
Patut diduga channel youtube milik Emotion Entertainment adalah channel milik manajemen baru Anji. Terlihat dari postingan lagu baru album solo karir Anji dan beberapa lagu semasa Anji masih bersama Drive.
Album pertama Anji setelah berpisah dengan grup Drive yang diunggah di youtube adalah album berjudul Luar Biasa, release salah satu lagu yang populer di youtube pada 28 Februari 2011 berjudul Ternyata Cinta. Hingga artikel ini diunggah atau sekitar 6 tahun lebih, sudah ada 22.747.506 yang menyaksikan video tersebut. Mendapatkan 547 komentar, mendapatkan jempol ke atas (like) 8 ribuan dan jempol ke bawah (dislike) 950-an.
Pada unggahan di youtube lagu lainnya Berhenti Dikamu, mendapatkan jumlah tayangan video lebih baik, sudah ditonton 32 juta dan mendapatkan like 21 ribu dan komentar 1500-an. Dislike mendapatkan 1 ribuan. Video diunggah 24 oktober 2011.
Jumlah tayangan video terbanyak pada lagu Kekasih Terhebat dengan 52 jutaan tayang, like 50 ribuan dan dislike 3 ribuan. Komentar mendapatkan 2,2 ribuan posting.
Sebagai salah satu pembanding, saat Anji bersama Drive band sempat punya hit Bersama Bintang. Saya pilih sebagai pembanding karena lagu ini yang saya suka dari Drive juga saya asumsikan paling tenar karena sempat menjadi lagu original sound track pada sinetron Candy di RCTI, 2006. Disini lamannya OST Bersama Bintang di Sinetron Candy (awas jangan tertukar dengan film Candy produksi cineas muda asal Australia). Jumlah tayang video setelah diunggah pada 18 oktober 2012 oleh chanel yang sama, Emotion Entertainment, hanya memiliki data tayang video 19 jutaan tayang, 13 ribuan like dan 860 dislike. Posting komentar total tercatat 1.907 komentar. Link laman Bersama Bintang (Drive Band).
Hasil statistik yang berbeda pada laman youtube untuk lagu Anji dengan judul DIA sebagai single yang release 2016, tepatnya pada 25 April 2016. Ada yang berbeda dari channel yang menayangkannya, lagu Dia diunggah oleh My Music Records. Perbedaan dari unggahan lagu Anji lainnya, bahwa jumlah viewer laman lagu Dia ini sudah menembus 100 juta tayangan. Dengan bangga pemilik channel bahkan menuliskan kemudian pada kolom deskripsinya: Video musik pertama di Indonesia yang mencapai 100 juta viewers.
Memang keren!
Lagu Dia Anji Sebagai Proses Kedewasaan Berkesenian
Pertanyaannya, mengapa lagu Anji berjudul Dia lebih mendulang sukses? Jawabannya saya rangkum dalam satu kata "dewasa". Ya, Anji bersama tim kreatifnya sudah lebih dewasa memahami cara bermusik dan beryoutube ria. Berikut makna dewasa dalam beberapa penempatannya:
1. Dewasa pada Vokal. Pada lagu Dia saya sudah tidak terlalu mendengar vokal Anji yang terasa dibuat-buat. Tempo slow masih dibiarkan dipertahankan, namun vokal "kleat-kleot" berkesan cengeng sudah jauh berkurang. Bandingkan misalnya pada lagu sebelumnya, terlebih semasa Anji bernyanyi beresama Drive.
2. Dewasa dalam Aransemen. Unsur aransemen dengan lebih menonjolkan suara akustik pada lagu Dia terasa sederhana namun penuh percaya diri. Sebuah lagu dengan iringan suara petikan gitar dan sedikit piano lalu dominan vokal, terasa pas dengan ketegasan penyebutan setiap kata dengan jelas. Tema lyrik yang dibangun benar-benar berhasil menyatu dengan aransemen dan gaya vokal. Saya menduga sebelumnya aransemen dibuat mengikuti vokal Anji yang seperti saya sebut "kleat-kleot" bahkan lebay, namun pada lagu Dia, aransemenlah yang wajib diikuti vokal Anji. Sebuah keyakinan arranger bahwa suara Anji (sebenarnya) enak, cukup dengan penghayatan wajar saja!
3. Dewasa bersinematik. ini yang paling penting merubah Anji pada lagu Dia, yaitu dewasa memahami tidak sekedar memahami jargon "musik adalah bahasa yang universal" namun lebih pada proses bermusik yang kian dewasa dengan membuat perubahan subejeknya. Pada youtube musik hanyalah salah satu bagian penting, visualisasi adalah faktor penting lainnya. Maka saat menapak tabung youtube, subjek musik pada jargon "musik sebagai bahasa yang universal" harus berganti menjadi "berkesenian" adalah bahasa yang (lebih) universal. Perubahan yang sangat kentara pada lagu Anji Dia di laman youtube lebih terlihat keberhasilannya mengangkat unsur sinematik yang kuat. Hemat saya baru kali ini Anji menemukan sang kraetor yang memiliki visi sinematik.
Visi sinematik yang baik bukan sekedar penguasaan teknis bagiamana membuat kualitas gambar yang baik, angel yang tepat, editing yang halus apalagi sekedar menerjemahkan lagu menjadi gambar hidup (lihat video slapstik has sinetron yang membosankan pada laman youtube lagu Kekasih Terhebat atau pada Top Hit Drive Bersama Bintang yang menampilkan gaya megang alat musik dan mikrofon padahal aksi seperti itu siapa saja bisa menirukan).
Visi sinematik akan jauh dari sekedar itu.Tidak sekedar latah dan slapstik. Sebuah visi yang bahkan mampu membuat lagu Dia menjadi lebih kaya nuansa. Membuat sinergi kekuatan unsur yang berbeda, yaitu audio dan dan visual menjadi sebuah paduan kekuatan dengan saling menutupi kekurangan unsur masing-masing (video kuat dalam visualisasi, audio kuat dalam sentuhan pendengaran).
Bahkan pada kekuatan visi sinematik lagu Anji yang satu ini, adanya kemampuan memilih sisipan ornamen "mulailah dengan senyum' dan tampilnya gadis cantik yang ternyata tuna bicara dan berhasil akrab berkomunikasi sebagai sahabat, lalu ada Anji yang nampak penyayang dan akrab bersama anak-anak. Semua gambar itu menjadi hidup dan bernuansa dalam merambah kehidupan nyata Anji, karena berhasil merubah persepsi kehidupan Anji yang tahun sebelumnya sempat dihebohkan media sebagai pria tidak jelas dalam menentukan pasangan hidupnya.
Lalu ini yang terpenting, visi sinematik berhasil memberikan makna cinta pada lyrik lagu menjadi benar-benar universal, karena tidak hanya berkutat pada makna cinta pacaran, namun lebih luas pada cinta persahabatan dan kehidupan (keluarga) yang harmony.
Pada ahirnya, visi sinematik inilah perekat dan penyublim unsur kedewasaan lainnya pada Anji yang menjadikan lagu Dia memanarkan daya pikat universalalitas kesenian. Singkatnya, Anji bersama tim kreatif pada lagu Dia sudah dewasa pada cara berkesenian di tabung industri musik youtube yang variabel pentingnya menampilkan suara dan gambar hidup (baca: gambar yang benar-benar memberi daya hidup), dan dapat dicerna dinikmati tidak hanya oleh kalangan ABG, namun juga oleh semua usia dalam keluarga.
Sukses Anji!
Ini cupilkan penampilan dua keponakan, mereka membawakan lagu Anji Dia:
Mandor Kasman, pernah sekolah di Akademi Seni Drama dan Film ASDRAFI Yogyakarta. Salah seorang pendiri Teater Tangga Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Artikel ini terinspirasi video sederhana dua keponakan menyanyikan lagu Anji "Dia".
Saya ingin berusaha memastikan Bunda mereka, bahwa ini lagu yang aman untuk anak-anak setelah menyaksikan tampilan lagu Dia di laman youtube.
Video pernah diunggah di https://www.mandorkasman.blogspot.co.id
Tag Mengukur Universalitas Bermusik Anji Di Youtube Pada Lagu DIA
Leave a Comment